Tafsir Basmalah – Sebuah Rahasia Besar di Balik Lafadz Bismillah

Basmalah adalah istilah ‘arab yang digunakan untuk menyebut ucapan “bismillah…” atau secara lengkap “bismillahirrohmanirrohim”. Ucapan ini biasa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan arti “Dengan menyebut nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.

Lafadz ini tentu bukan hal yang aneh dan asing untuk diucapkan bagi umat Muslim sedunia apalagi bagi bangsa Indonesia yang notabene berpenduduk mayoritas beragama Islam. Bahkan tak jarang, umat non-Muslim di Indonesia terkadang ikut latah mengucap basmalah.

Ucapan basmalah memang memiliki tempat tersendiri dalam kajian Islam, baik karena lafadz ini termaktub dalam al-Qur’an, dibaca dalam proses ritual peribadahan, dianjurkan oleh Rosululloh maupun karena lafadz ini memang telah dibudayakan untuk setiap Muslim dalam menjalani hidupnya. Namun meski demikian itu, realita masyarakat Muslim –yang tidak terdiri orang Arab saja akan tetapi juga non-Arab- masih minim pemahaman mereka tentang makna yang tersimpan dalam kalimat dan lafadz basmalah yang agung ini.

Ada apa dengan Basmalah

Lafadz “Bismillahirrohmanirrohim” adalah kalimat yang sangat mudah untuk diucapkan oleh lisan. Namun ringannya ucapan ini, tak berarti bahwa kalimat ini ringan pula dalam timbangan Alloh. Alloh menjadikan kalimat ini memiliki beberapa keistimewaan di antaranya adalah Dia memulai kitab-Nya yang mulia dengan kalimat “Bismillahirrohmanirrohim”. Terlepas dari perbedaan pendapat di antara para ulama apakah basmalah termasuk ayat dalam al-Qur’an ataukah bukan, secara empiris kita bisa membuka dan mengecek semua lembar mushaf di dunia ini dan keseluruhannya memulai tulisan kalamulloh dengan lafadz bismillah sebagai ayat pertama dalam QS. Al-Fatihah, surat pertama dalam al-Qur’an. Bahkan, lebih dari itu basmalah juga menjadi pembuka setiap surat dalam al-Qur’an kecuali surat al-Baro’ah atau at-Taubah. Sehingga dalam mushaf al-Qur’an kita akan mendapati setidaknya ada 113 kali pengulangan lafadz bismillahirrohmanirrohim di awal surat; ditambah 1 lafadz di tengah surat an-Naml ayat 30 dan juga lafadz bismillah (tanpa tambahan arrohman-arrohim) dalam  QS. Hud ayat 41.

Dalam surat an-Naml ayat 30, Alloh mengisahkan tentang surat yang Nabi Sulaiman kirim untuk Ratu Bilqis. Surat itu dimulai dengan “Bismillahirrohmanirrohim”. Para ‘ulama mengatakan bahwa belum ada seorang pun sebelum Nabi Sulaiman yang menulis lafadz basmalah tersebut. Dan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Alloh tidak menurunkan ayat basmalah ini kepada para Rosul selain Rosululloh sepeninggal Sulaiman.

Maimun bin Mihron mengatakan bahwa sebelum ayat ini (QS. An-Naml : 30) diturunkan, Rosululloh selalu memulai suratnya dengan lafadz “Bismika Allohumma”  (Dengan nama-Mu Ya Alloh) sampai ketika ayat tersebut turun Rosululloh memulai penulisan suratnya dengan bismillahirrohmanirrohim.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa memulai dengan basmalah adalah mengikuti apa yang tertulis dalam kitabulloh dan juga meneladani perbuatan Rosululloh dalam menulis surat-surat beliau. Bahkan beliau senantiasa memulai dan menganjurkan agar umatnya memulai segala kebaikan dengan basmalah. Dalam sebuah hadits disebutkan,

“Setiap urusan penting yang tidak dimulai dengan basmalah adalah terputus”.

Maksudnya, urusan tesebut akan terputus dari keberkahan, pertolongan serta penyertaan Alloh.

Makna dan Kandungan Basmalah

Mengawali segala sesuatu yang baik dengan ucapan basmalah adalah hal yang diajarkan oleh Rosul dan merupakan adab dalam memuliakan Alloh. Ketika seorang hamba mengucap basmalah, hakikatnya dia sedang mengutarakan sesuatu kepada Alloh. Yakni permintaan tolong kepada Alloh agar dia dijaga dan dimudahkan oleh Alloh dalam mengerjakan amalan kebajikan yang akan ia awali.

Membaca basmalah di awal perbuatan juga dapat digunakan untuk ber-tabarruk yaitu memohon keberkahan. Hal ini dimaksudkan agar perbuatan yang baik itu tidak sia-sia dan bisa menghasilkan kebaikan yang berlipat. Ibarat sebuah kebaikan kecil, dengan memohon berkah dan pertolongan Alloh, kebaikan itu dinilai di sisi Alloh besar dan memenuhi timbangan amal. Lebih dari itu Alloh juga jadikan dalam perbuatan baik yang sepele itu pintu yang besar untuknya mendapatkan kebaikan yang berlimpah, yang bisa jadi manfaatnya bukan hanya bisa dipetik oleh dirinya tapi juga orang lain di sekitarnya.

Perlu kita fahami juga bahwa ketika kita mengucapkan basmalah, ringan di lisan kita padahal dengan lafadz itu kita meminta pertolongan, penyertaan, keberkahan dan penerimaan atas amal kita kepada Alloh dengan menggunakan keseluruhan nama-Nya. Sesungguhnya Alloh punya nama-nama yang banyak dan Maha Indah. Dan dengan ucapan bismillah, semua nama itu telah terangkum karena semua nama itu tetaplah milik dzat yang Maha Esa, Alloh, Tuhan semesta alam.


Terakhir, hendaknya kita ketika membaca basmalah tak lagi sekedar ucapan kebiasaan yang kering dari nilai-nilai penyubur rohani dan keimanan. Setelah apa yang kita pelajari, kita harus bisa merenungi setiap ucapan basmalah yang kita gunakan untuk mengawal segala kebaikan dalam rangka melibatkan Alloh dalam sgala urusan kita; memohon pertolongan – keberkahan – penyertaan – dan penerimaan-Nya atas apa yang telah kita usahakan. Dan segala kebaikan, semua adalah dari Alloh, dzat Pemilik segala kebaikan. Wallohu a’lam.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.